Senin, 10 Maret 2008

Balance Scorecard Analysis (Study Case in Leasing Company in Indonesia)

Abstract

The Balance Scorecard (BSC) model requires corporation to evaluate their organizational performance from four different perspectives- financial, costumers, Internal business, and learning and growth. Its utility lies in the priorotozation of key strategic objectives that can be allocated to these four perspectives and the identification of associated measures that can be used to evaluate organizational progress in meeting that objectives (Kaplan and Norton, 1992). The BSC can not only be used as an evaluation of the organization's performance, but also to manage business process within the organizations (Cobbold and Lawrie, 2002). A case study analysis from credit company X that used BSC from 2002. The case study ilustrated how the company used BSC to set strategy and operations to achieve their goal and make it more efisien, efective and provitable.

-yanuar nanok-
(publish in "Balance" - ISSN 1693-9441, September 2006)

Rabu, 05 Maret 2008

KLASIFIKASI BIAYA (Hansen and Mowen,2003)

I. KLASIFIKASI BIAYA MENURUT FUNGSI POKOK DALAM PERUSAHAAN
MANUFACTURING COST: Biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Terdiri dari Direct material Cost, Direct Labor Cost, Manufacturing Overhead Cost
NON MANUFACTURING COST: biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. (Biasa disebut Operating expenses/SGA Expenses).Biaya operasi dapat dibagi menjadi:
Selling Expenses: biaya yang berhubungan dengan penjualan dan penyampaian produk ke pelanggan.
General and Administration Expenses: biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan administrasi dan umum.
II. KLASIFIKASI BIAYA MENURUT PERILAKU BIAYA DALAM PERUBAHAN VOLUME KEGIATAN
VARIABLE COST: biaya yang secara totalitas berubah sesuai denga volume kegiatan.
FIXED COST: biaya yang secara totalitas dan dalam batas-batas tertentu berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan. Biaya tetap terbagi menjadi
  1. Discretionary fixed cost: Biaya tetap yang timbul dalam rangka pelaksanaan program dan kebijakan manajemen untuk mencapai tujuan jangka panjang. Biaya ini dapat dihindari tanpa mengganggu kelancaran operasi perusahaan.
  2. Committed Fixed Cost: biaya tetap yang timbul sebagai akibat adanya kepemilikan fasilitas produksi yang digunakan dalam operasional perusahaan. Biaya ini tidak dapat dihindarkan karena apabila dihindarkan akan mengganggu kelancaran operasi perusahaan.
MIXED COST: Biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variable. Disebut juga dengan biaya semi variable. Biaya ini mencakup suatu jumlah yang sebagian tetap dalam rentang keluaran yang relevan, dan bagian lainnya bervariasi sebanding dengan perubahan jumlah keluaran.
SEMI FIXED COST (STEP FUNCTION VARIABLE COST): Biaya yang dalam batas-batas tertentu jumlahnya tetap, tetapi biaya akan berubah jika batas kegiatyan tersebut dilampaui, dan perubahannya tidak terjadi secara kontinu, melainkan dengan suatu lompatan.

III. KLASIFIKASI BIAYA MENURUT WAKTU PENGORBANAN TERHADAP PENDAPATAN
PRODUCT COST/INVENTORYABLE COST: Biaya yang berkaitan dengan pengadaan persediaan. Biaya ini diidentifikasikan sebagai bagian dari persediaan barang yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu digolongkan sebagai harta perusahaan sampai barang dagang tersebut dijual. Apabila terjadi penjualan, biaya ini menjadi beban sebesar harga pokok penjualan /COGS.
PERIOD COST:biaya yang tidak termasuk ke dalam persediaan barang dagang dan dibebankan sebagai pengurang dari pendapatan penjualan dalam periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan. Biaya ini diperlukan untuk menyediakan dan mempertahankan fasilitas produksi yang tidak akan memberikan manfaat di masa yang akan datang.

IV. KLASIFIKASI BIAYA BERHUBUNGAN DENGAN PEMIKUL BIAYA
Traceable Cost/ Direct Cost: biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya adalaha karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya ini mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang
Non Traceable Cost/Indirect Cost: biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai dan dalam pembebanannya kepada sesuatu yang dibiayai menggunakan dasar alokasi tertentu.

V. KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN JANGKA WAKTU MANFAATNYA
CAPITAL EXPENDITURE: biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntasi di mana pada saat terjadinya pengeluaran modal ini dikapitalisasi sebagai harga pokok aktiva dan akan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya
REVENUE EXPENDITURE: biaya yang hanya memberi manfaat dalam periode akuntasi di mana pengeluaran tersebut terjadi dan dicatat sebagai beban, dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran tersebut.

VI. UNTUK TUJUAN PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

CONTROLABLE COST DAN NON CONTROLABLE COST

  1. CONTROLABLE COST: biaya yang secara signifikan dapat dikendalikan oleh kepala bagian dari suatu departemen yang menjadi pusat pertanggungjawabannya.
  2. Non CONTROLABLE COST: biaya yang secara signifikan tidak dapat dikendalikan oleh kepala bagian dari suatu departemen yang menjadi pusat pertanggungjawabannya.
    Standard Cost: biaya yang ditetapkan di muka menurut norma-norma efisiensi yang berlaku dalam suatu perusahaan tertentu yang mencerminkan biaya yang seharusnya diperlukan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.

Incremental Cost/Differential Cost: perbedaan dalam biaya secara total antara dua atau lebih alternatif

Sunk Cost dan Out of Pocket Cost

  1. Sunk Cost: biaya yang telah tenggelam atau telah terjadi di masa lampau dan tidak memerlukan uang tunai.
  2. Out of Pocket Cost: Biaya yang memerlukan pengeluaran uang tunai.

Opportunity Cost: kontribusi maksimum yang dikorbankan karena menggunakan suatu sumber daya yang terbatas untuk tujuan tertentu, atau nilai dari suatu kesempatan yang hilang karena menggunakan alternatif yang lain.

Relevant Cost: Biaya yang mempunyai nilai di masa yang akan datang dan nilainya berbeda diantara berbagai alternatif keputusan. Biaya relevan digunakan untuk pengambilan keputusan khusus, seperti memproduksi sendiri atau membeli dari pihak luar, mengganti mesin atau tidak

-yanuar nanok-

cost vs expenses

Definisi Cost Accounting:
Hansen and Mowen (2003) : Cost is the cash or cash equivalent value sacrificed for goods and services that are expected to bring a current or future benefit to organization

Horngren, Foster and Datar (2003): Cost as a Resource sacrifice or forgone to achieve a specific objective. It is usually measured as the monetary amount be paid ti acquire goods and services

Sprouse and Moonitz (Carter and Usry, 2002) : Cost is an exchange price, a forgoing, a sacrifice made to secure benefit. In financial accounting, the forgoing or sacrifice at date of acquisition is represented by a current or future diminution in cash or other assets

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya (cost) adalah jumlah pengorbanan sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis/ nilai uang. Untuk mendapatkan manfaat, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Penggunaan istilah biaya seringkali dicampuradukkan dengan istilah beban (expenses). Sesungguhnya terdapat perbedaan diantara keduanya. Biaya (cost) merupakan biaya yang belum dialokasikan, yang akan memberikan manfaat di masa yang akan datang, oleh karena itu biaya (cost) dikapitalisasi sebagai aktiva dan dimasukkan sebagai komponen Neraca. Sedangkan beban (expenses) adalah biaya dari aktiva yang telah dikorbankan dalam usaha memperoleh pendapatan dalam suatu periode akuntansi dan tidak memberikan manfaat dalam periode yang akan datang. Beban (expenses) dimasukkan dalam laporan laba rugi sebagai pengurang dari pendapatan. Biaya merupakan unexpired cost dan beban merupakan expired cost

-yanuar nanok-Genap 2007-2008